Rabu, 26 Maret 2014

INISIASI 7 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI



Amir adalah seorang penyuluh keluarga berencana yang berasal dari pulau Sumatera. Amir ditugaskan oleh kantornya untuk melakukan kegiatan penyuluhan keluarga berencana pada masyarakat pedesaan di wilayah Jawa. Sebagai orang Sumatera, Amir terbiasa berbicara secara terus terang, tanpa basa-basi disertai dengan intonasi suara yang cukup keras. Hal tersebut sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Sumatera dan tidak dianggap sebagai sesuatu hal yang tabu. Namun ternyata ketika Amir melakukan penyuluhan pada masyarakat di wilayah Jawa, Amir menemui banyak kendala. Masyarakat di mana Amir melakukan penyuluhan menolak kedatangan Amir dan tidak mau mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan Amir. Menurut informasi yang diperoleh, masyarakat tersebut tidak menyukai gaya bicara Amir yang dirasa kurang halus dan terlalu terus terang.


 Dari ilustrasi di atas tampak bahwa latar belakang budaya sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan komunikasi. Untuk itu penting kiranya bagi para pelaku komunikasi untuk memahami Komunikasi Antar Budaya agar tidak terjadi konflik dan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Langkah yang bisa diambil untuk memecahkan masalah yang muncul sebagai akibat perbedaan latar belakang budaya pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi adalah dengan menggunakan prinsip homophily.


 Homofili adalah bagaimana dua individu berkomunikasi dan berbagi pengetahuan dalam beberapa kesamaan sehingga dapat  menciptakan sebuah komunikasi yang efektif  dan  bermanfaat bagi satu sama lain serta  merasa nyaman saat berkomunikasi.


 Karena dengan menerapkan prinsip homophily akan dapat menciptakan suasana akrab di antara sumber dan khalayak. Bila bahasan tentang prinsip homophily ini kita kaitkan dengan contoh ilustrasi di atas, maka sebaiknya sebelum Amir melakukan kegiatan penyuluhan, Amir terlebih dahulu belajar bahasa Jawa, berlatih berbicara halus dan berlatih hal-hal yang menjadi adat dan kebiasaan orang Jawa. Dengan demikian ketika Amir memulai kegiatan penyuluhannya tersebut, Amir telah memahami dan bisa menerapkannya dalam keiatan penyuluhan yang dilakukannya



 Namun, apabila kita tetap tidak bisa menyesuaikan diri dengan adat budaya setempat meskipun kita telah berusaha untuk mempelajarinya, maka  prinsip homophily juga bisa digunakan dengan cara melibatkan pemuka pendapat atau tokoh masyarakat setempat untuk menyampaikan pesan-pesan yang kita buat. Dalam hal ini pemuka pendapat berperan sebagai komunikator (penyampai pesan).



 Saudara mahasiswa, demikian tadi bahasan kita mengenai prinsip homophily dalam kegiatan komunikasi antar budaya. Apakah Saudara pernah mengalami hambatan komunikasi yang disebabkan faktor budaya?

0 komentar: