Rabu, 26 Maret 2014

INISIASI 5 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI



KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

 Komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan dalam tiga perspektif, antara lain komponensial, pengembangan, dan relasional.
 Pada prinsipnya, KAP merupakan komunikasi yang terjadi di antara dua orang. Komunikasi yang terjadi selalu disertai dengan umpan balik dan efek.
 Ada beberapa tujuan KAP seperti yang ditulis dalam modul 6, diantaranya mengenal diri sendiri dan orang lai serta menciptakan dan memelihara hubungan.

 Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi

 Dalam aktivitas komunikasi kita sehari-hari tanpa disadari sering kita melakukan kegiatan komunikasi antar pribadi. Percakapan kita dengan orang tua mengenai mahalnya biaya kuliah; percakapan kita dengan teman kulih mengenai sulitnya memahami materi perkuliahan dan sebagainya merupakan contoh-contoh dari kegiatan komunikasi antar pribadi yang kita lakukan. Namun, meskipun hampir setiap hari kita melakukan komunikasi antar pribadi apakah kita tahu bahwa komunikasi antar pribadi yang kita lakukan berjalan dengan efektif ?

 Sebagai contoh: Amir mengeluh kepada teman kuliahnya tentang sulitnya membagi waktu antara kuliah dengan bekerja, ternyata teman kuliah Amir malah menanggapi dengan  menceriterakan kesuksesan dia di tempat kerja maupun dalam menjalankan proses perkuliahan. Mendengar tanggapan dari temannya spontan Amir menghentikan ceriteranya dan segera mengakhiri percakapan dengan temannya tersebut.  Contoh di atas menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi yang Amir lakukan tidak berjalan secara efektif. Lalu bagaimanakah agar komunikasi antar pribadi yang kita lakukan dapat berjalan secara efektif

 Dalam modul 6 dijelaskan bahwa ada banyak sifat yang diperlukan untuk mencapai  efektivitas komunikasi antar pribadi. Menurut perspektif humanistik efektifitas komunikasi dapat tercapai bila di antara orang-orang yang telibat dalam komunikasi antara pribadi memiliki sifat::

 1. Keterbukaan, yaitu mau membuka diri pada teman bicara mengenai pikiran dan gagasan kita serta mau  menanggapi  pendapat orang lain

 2. Empati, yaitu mau memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga seolah-olah kita berada pada posisi orang tersebut

 3. Perilaku supportif, yaitu mau menerima masukan dari orang lain dan tidak bertahan pada pendirian

 4. Perilaku positif, yaitu menilai diri sendiri maupun teman bicara secara positif.

 5. Kesamaan, yaitu adanya pengalaman yang sama di antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan serta adanya kesamaan kedudukan dalam berkomunikasi artinya tidak ada pendominasian percakapan dalam komunikasi tersebut.

 Sedangkan perspektif pragmatis menganggap komunikasi antar pribadi dapat berjalan secara efektif bila orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi memiliki sifat:

 1. Yakin, yaitu tidak adanya rasa gelisah, malu atau gugup ketika berbicara dengan orang lain

 2. Kebersamaan, yaitu memperhatikan apa yang dibicarakan teman bicara dan bisa merasakan apa yang ia rasakan

 3. Manajemen interaksi, yaitu bisa mengontrol dan menjaga interaksi  dengan teman bicara agar tercapai kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi

 4. Perilaku ekspresif, yaitu melibatkan diri secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan teman bicara.

 5. Orientasi pada orang lain, yaitu memperhatikan kepetingan teman bicarta dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.

 Dari dua pandangan di atas dapat disarikan bahwa untuk mecapai efektifitas komunikasi interpersonal adalah adanya sifat keterbukaan dari diri kita sendiri dan kita siap menerima, memahami  dan merasakan apa yang dirasakan oleh teman bicara. Bila sifat tersebut telah kita miliki niscaya komunikasi interpersonal yang klita lakukan dapat berjalan secara efektif.

0 komentar: