Mendengar dan
menyimak memiliki arti yang berbeda. Mendengar memiliki arti dapat menangkap
suara. Menyimak memiliki arti suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan.
Strategi menyimak
1. Membedakan fonem
dalam konteks
Kata dari dan tari
adalah kata yang berbeda, dibedakan dengan adanya huruf /d/ dan /t/. Dalam
pendengaran sekilas tampak hampir sama, namun jika disimak dengan seksama ada
perbedaan. Jadi dalam menyimak harus lebih diperhatikan setiap fonem dalam
konteks
2. Berlatih menangkap
maksud tuturan dari sebuah kalimat
Kita kadang salah
mengertikan maksud pembicaraan seseorang, misal ada yang berbicara, ” Kucing
makan tikus mati di dapur.” Mungkin tafsiran orang-orang akan berbeda. Ada yang
mengira yang mati adalah kucing, ada yang menyangka yang mati adalah tikus.
Jika kita tidak memperhatikan intonasi kalimat (panjang-pendek, tekanan, dan
nada kalimat), kemungkinan salah tafsir itu ada.
3. Menentukan
kesalahan pengucapan sebuah kata
Umumnya kesalahan
pengucapan terletak pada kata yang berhomofon atau homograf seperti bank dengan
bang, apel buah dengan apel upacara, dll.
4. Menangkap isi
sebuah percakapan
Untuk mampu menangkap
isi sebuah percakapan dibutuhkan konsentrasi yang baik.
5. Menangkap isi
sebuah wacana ilmiah dan nonilmiah
Menyimak wacana baik
ilmiah dan nonilmiah lebih difokuskan pada ide atau gagasan yang dinilai
penting bagi penyimaknya. Konsentrasi sudah pasti diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar