A. Bahasa Indonesia
dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah
pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan
teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai
ilmu tersebut.
Seperti kita ketahui
bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan
di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika. Perkembangan
bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut karena
buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi
berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya
bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai
alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Upaya apa yang harus
kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan
sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat.
Menurut Halim (dalam Bakry, 1981:179) kesalahan tersebut bukan karena
ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi
karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sekarang ini Pusat Bahasa
masih memberlakukan upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Usaha lain yang harus
dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara
harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa
Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan
mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.
B. Bahasa Indonesia
dalam Kegiatan Keagamaan
Bahasa Indonesia
banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi
untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut
sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah
menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.
Begitu pula dengan
agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang
peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian
pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke
Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan
Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula
bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.
Bahasa Indonesia
dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai
sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang
sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa
mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia,
bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru
kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu
masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan
bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan.
Peran dan Fungsi
Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK
A. Bahasa Indonesia
dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah
pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan
teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai
ilmu tersebut.
Seperti kita ketahui
bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan
di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika. Perkembangan
bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut karena
buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi
berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya
bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai
alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Upaya apa yang harus
kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan
sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat.
Menurut Halim (dalam Bakry, 1981:179) kesalahan tersebut bukan karena ketidakmampuan
bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan
bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini Pusat Bahasa masih memberlakukan
upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Usaha lain yang harus
dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara
harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa
Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan
mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.
B. Bahasa Indonesia
dalam Kegiatan Keagamaan
Bahasa Indonesia
banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi
untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut
sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah
menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.
Begitu pula dengan
agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang
peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian
pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke
Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan
Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula
bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.
Bahasa Indonesia
dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai
sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang
sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa
mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia,
bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru
kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu
masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan
bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan.
0 komentar:
Posting Komentar