Pendidikan Pemustaka
Pada umumnya,
kegiatan pendidikan pemustaka terdiri dari 3 tingkatan, yaitu orientasi
perpustakaan, instruksi bibliografi dan program literasi informasi. Perbedaan
tingkat pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Orientasi Perpustakaan
a. Pengenalan
Denah/Gedung Perpustakaan
b. Pengenalan
Peraturan Perpustakaan
c. Pengenalan
Dasar Sarana Penelusuran informasi
d. Pengenalan
terhadap Bagian-bagian Layanan Perpustakaan
e. Pengenalan
terhadap Penempatan Koleksi
2. Instruksi
Bibliografi
3. Literasi
Informasi
Sistem
Peminjaman Kuno
Sistem peminjaman pada awalnya menggunakan buku catatan. Pencatatan buku-buku yang dipinjam dan nama peminjam ditulis dalam sebuah buku catatan. Sistem ini dikembangkan menjadi sistem ledger. Pencatatan buku yang dipinjam ada pada halaman di mana nama seorang peminjam berada. Ini juga masih menggunakan buku. Perkembangan selanjutnya adala sistem dummy. yaitu, buku-buku yang dipinjam digantikan oleh dummy yaitu dengan cara mencatat nomor peminjam dan bilamana buku harus dikembalikan. Sistem ini dianggap kurang praktis, dan digantikan sistem slip. Sistem ini kemudian berkembang menjadi sistem kartu dan muncullah Sistem Peminjaman Browne. Walaupun penciptanya orang Amerika, tetapi disukai di Inggris.
Sistem Peminjaman Browne ditemukan oleh Nina E. Browne, pustakawan Library Bureau di Boston, Massachussette, awal abad ke-20. Sistem peminjaman ini digunakan oleh banyak perpustakaan di Inggris. Dalam sistem pelayanan hastawi (manual) sistem ini memiliki kecepatan yang tinggi dibandingkan sistem hastawi yang lain. Sistem Peminjaman Browne terdesak oleh datangnya sistem peminjaman berkomputer, seperti VTLS (Virginia Tech Library System), daru USA, SISPUKOM (Sistem Perpustakaan Berkomputer) dari Malaysia. Sistem Peminjaman (Nework Changing System) Sistem Peminjaman Newark mulai dipakai pada tahun 1900 oleh Perpustakaan Umum Newark New Jersey, semasa dipimpin oleh John Cotton Dana. Sistem Peminjaman Newark memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan.
Keuntungan sistem ini adalah: 1. masing-masing peminjam bisa mengetahi buku macam apa yang sering dipinjamnya, 2. setiap saat bisa diketahui buku ada di mana, siapa yang meminjam, dan bilamana harus dikembalikan, 3. jika ada perbedaan waktu peminjaman, bisa dicatat dengan mudah, 4. buku-buku yang dipesan bisa diketahui di mana adanya, 5. petugas nonprofesional bisa mengerjakan pekerjaan ini dengan baik, 6. dalam sebuah perpustakaan besar dengan banyak cabangnya, kartu peminjaman bisa, dipergunakan di cabang mana saja, dan 7. penyiangan bisa dikerjakan dengan baik.
Sedang kekurangan Sistem Peminjaman Newark adalah: 1. pekerjaan rutin lambat, memakan banyak waktu dan membosankan, 2. sangat mudah terjadi kesalahan dalam mencatat nomor panggil buku ke dalam kartu anggota, 3. pada jam-jam sibuk, meja peminjaman bisa berantakan, karena begitu banyak transaksi yang harus diselesaikan, 4. memerlukan dua jajaran pendaftaran. Satu, jajaran nama anggota perpustakaan yang disusun menurut abjad, lengkap dengan alamat mereka masing-masing. Kedua, jajaran nomor pendaftaran, 5. tiap buku memerlukan tiga kartu yang menuntut waktu dalam mengerjakannya, yaitu kartu buku, kantong kartu buku, dan batas waktu peminjaman, dan 6. lembaran batas waktu tanggal kembali ditempelkan di bagian belakang buku yang membuat buku menjadi kelihatan kotor.
Sistem peminjaman pada awalnya menggunakan buku catatan. Pencatatan buku-buku yang dipinjam dan nama peminjam ditulis dalam sebuah buku catatan. Sistem ini dikembangkan menjadi sistem ledger. Pencatatan buku yang dipinjam ada pada halaman di mana nama seorang peminjam berada. Ini juga masih menggunakan buku. Perkembangan selanjutnya adala sistem dummy. yaitu, buku-buku yang dipinjam digantikan oleh dummy yaitu dengan cara mencatat nomor peminjam dan bilamana buku harus dikembalikan. Sistem ini dianggap kurang praktis, dan digantikan sistem slip. Sistem ini kemudian berkembang menjadi sistem kartu dan muncullah Sistem Peminjaman Browne. Walaupun penciptanya orang Amerika, tetapi disukai di Inggris.
Sistem Peminjaman Browne ditemukan oleh Nina E. Browne, pustakawan Library Bureau di Boston, Massachussette, awal abad ke-20. Sistem peminjaman ini digunakan oleh banyak perpustakaan di Inggris. Dalam sistem pelayanan hastawi (manual) sistem ini memiliki kecepatan yang tinggi dibandingkan sistem hastawi yang lain. Sistem Peminjaman Browne terdesak oleh datangnya sistem peminjaman berkomputer, seperti VTLS (Virginia Tech Library System), daru USA, SISPUKOM (Sistem Perpustakaan Berkomputer) dari Malaysia. Sistem Peminjaman (Nework Changing System) Sistem Peminjaman Newark mulai dipakai pada tahun 1900 oleh Perpustakaan Umum Newark New Jersey, semasa dipimpin oleh John Cotton Dana. Sistem Peminjaman Newark memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan.
Keuntungan sistem ini adalah: 1. masing-masing peminjam bisa mengetahi buku macam apa yang sering dipinjamnya, 2. setiap saat bisa diketahui buku ada di mana, siapa yang meminjam, dan bilamana harus dikembalikan, 3. jika ada perbedaan waktu peminjaman, bisa dicatat dengan mudah, 4. buku-buku yang dipesan bisa diketahui di mana adanya, 5. petugas nonprofesional bisa mengerjakan pekerjaan ini dengan baik, 6. dalam sebuah perpustakaan besar dengan banyak cabangnya, kartu peminjaman bisa, dipergunakan di cabang mana saja, dan 7. penyiangan bisa dikerjakan dengan baik.
Sedang kekurangan Sistem Peminjaman Newark adalah: 1. pekerjaan rutin lambat, memakan banyak waktu dan membosankan, 2. sangat mudah terjadi kesalahan dalam mencatat nomor panggil buku ke dalam kartu anggota, 3. pada jam-jam sibuk, meja peminjaman bisa berantakan, karena begitu banyak transaksi yang harus diselesaikan, 4. memerlukan dua jajaran pendaftaran. Satu, jajaran nama anggota perpustakaan yang disusun menurut abjad, lengkap dengan alamat mereka masing-masing. Kedua, jajaran nomor pendaftaran, 5. tiap buku memerlukan tiga kartu yang menuntut waktu dalam mengerjakannya, yaitu kartu buku, kantong kartu buku, dan batas waktu peminjaman, dan 6. lembaran batas waktu tanggal kembali ditempelkan di bagian belakang buku yang membuat buku menjadi kelihatan kotor.
0 komentar:
Posting Komentar