Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi dimaksudkan untuk mengoptimalkan
keterpakaian bahan pustaka melalui kegiatan peminjaman bahan pustaka kepada
pemustaka. Untuk menyelenggarakan kegiatan layanan sirkulasi, tentu saja banyak
hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan. Untuk itu, dalam tutorial kali
ini akan dibahas tentang:
1. Pengertian
Layanan Sirkulasi.
2. Tujuan
Layanan Sirkulasi.
3. Kegiatan
Layanan Sirkulasi.
Sistem Sirkulasi
Dalam menyelenggarakan layanan sirkulasi, perpustakaan harus
menerapkan suatu sistem pencatatan sirkulasi (singkatnya disebut sistem
sirkulasi) atau sering kali disebut sebagai sistem kendali sirkulasi. Tujuan
dari sistem ini adalah mengontrol peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
dengan menggunakan metode dan peralatan tertentu. Apa pun sistem sirkulasi yang
diterapkan, seperti juga dijelaskan Sulistyo Basuki (1991), sistem tersebut
harus mampu menjawab hal-hal sebagai berikut.
1. Siapakah yang meminjam bahan pustaka tertentu?
2. Kapan bahan pustaka tersebut akan dikembalikan?
3. Bahan pustaka apa saja yang dipinjam pada tanggal
tertentu?
4. Bahan pustaka dalam subjek apa saja yang dipinjam pada
waktu tertentu?
5. Berapa jumlah bahan pustaka per subjek yang dipinjam
pada waktu tertentu?
6. Bahan pustaka apa yang harus dikembalikan pada tanggal
tertentu dan berapa jumlah bahan pustaka yang dikembalikan pada tanggal
tertentu?
7. Bahan pustaka apa saja yang telah melampaui batas
peminjaman/ terlambat dikembalikan?
Pengertian
dan Tujuan Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi disediakan untuk
mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang
diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki
waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan
bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk
meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.
Tujuan layanan kegiatan sirkulasi
adalah:
a.Agar pemakai dapat memanfaatkan
koleksi seoptimal mungkin.
b.Diketahuinya anggota yang meminjam
koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran
bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.
c.Terjaganya keamanan bahan pustaka.
Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan
batas waktu pengembalian.
d.Diketahuinya tingkat keterpakaian
koleksi yang dimiliki perpustakaan.
Untuk melancarkan kegiatan pada
bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas
bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka.
Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:
1. Peraturan penggunaan bahan
pustaka
2. Jenis-jenis bahan pustaka yang
boleh dipinjam.
3. Keterangan mengenai tanda/ kode
koleksi.
4. Jangka waktu peminjaman, besaran
denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.
5. Prosedur peminjaman.
Terdapat
berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar
maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan
perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi
diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap
memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem
sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:
1.Sistem buku/
kartu besar
2.Sistem sulih
3.Sistem
formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)
4.Sistem BIC
(Book Issue card)
5.Sistem ’token
charging’
6.Sistem Browne
7.Sistem Islington (variasi Browne)
8.Sistem Newark
9.Sistem kartu
tebuk
10.Sistem
Terkomputerisasi
0 komentar:
Posting Komentar