Rabu, 14 Mei 2014

INISIASI 2 LAYANAN PERPUSTAKAAN

Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi dimaksudkan untuk mengoptimalkan keterpakaian bahan pustaka melalui kegiatan peminjaman bahan pustaka kepada pemustaka. Untuk menyelenggarakan kegiatan layanan sirkulasi, tentu saja banyak hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan. Untuk itu, dalam tutorial kali ini akan dibahas tentang:
1. Pengertian Layanan Sirkulasi.
2. Tujuan Layanan Sirkulasi.
3. Kegiatan Layanan Sirkulasi.

Sistem Sirkulasi
Dalam menyelenggarakan layanan sirkulasi, perpustakaan harus menerapkan suatu sistem pencatatan sirkulasi (singkatnya disebut sistem sirkulasi) atau sering kali disebut sebagai sistem kendali sirkulasi. Tujuan dari sistem ini adalah mengontrol peminjaman dan pengembalian bahan pustaka dengan menggunakan metode dan peralatan tertentu. Apa pun sistem sirkulasi yang diterapkan, seperti juga dijelaskan Sulistyo Basuki (1991), sistem tersebut harus mampu menjawab hal-hal sebagai berikut.
1. Siapakah yang meminjam bahan pustaka tertentu?
2. Kapan bahan pustaka tersebut akan dikembalikan?
3. Bahan pustaka apa saja yang dipinjam pada tanggal tertentu?
4. Bahan pustaka dalam subjek apa saja yang dipinjam pada waktu tertentu?
5. Berapa jumlah bahan pustaka per subjek yang dipinjam pada waktu tertentu?
6. Bahan pustaka apa yang harus dikembalikan pada tanggal tertentu dan berapa jumlah bahan pustaka yang dikembalikan pada tanggal tertentu?
7. Bahan pustaka apa saja yang telah melampaui batas peminjaman/ terlambat dikembalikan?


Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.
Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:
a.Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.
b.Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.
c.Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.
d.Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.
Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:
1. Peraturan penggunaan bahan pustaka
2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.
3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.
4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.
5. Prosedur peminjaman.
Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:
1.Sistem buku/ kartu besar
2.Sistem sulih
3.Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)
4.Sistem BIC (Book Issue card)
5.Sistem ’token charging’
6.Sistem Browne
7.Sistem Islington (variasi Browne)
8.Sistem Newark
9.Sistem kartu tebuk
10.Sistem Terkomputerisasi

0 komentar: